Pages

Tuesday, September 24, 2013

Mbok Iyem mengunjungi Surga


Baru-baru ini pernah ada mujizat terjadi di kota Surabaya. Bukan zaman rasul-rasul, bukan zaman John Wesley, bukan zaman Smith Wigglesworth, bukan zaman Kathryn Kuhlman, tapi zaman internet. Suatu mujizat yang menggemparkan kota yang banyak melahirkan hamba-hamba Tuhan berkaliber. Tapi mujizat ini dialami oleh seorang pembantu rumah tangga. Jadi bukan hanya hamba Tuhan di Afrika yang bisa mengalami keajaiban, di Indonesia juga,
Saudara, karena Allah kita adalah Allah yang sama, Amin.!

Ada seorang pembantu rumah tangga yang mati selama delapan jam. Sebut saja ibu ini dengan nama Mbok Iyem. Mbok Iyem ini bekerja di panti rehabilitasi yang bekerjasama dengan kami. Entah mengapa, mendadak Mbok yang rajin ini sakit keras. Ia tidak sempat meminta ijin sakit karena mendadak sangat tidak enak badan. Ia pun masuk ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya.

Dalam beberapa menit saja, matanya terbalik dan tubuhnya membiru. Dan tidak lama kemudian dia meninggal. Sewaktu dia meninggal, pembantu yang lain, seorang laki-laki melihat tubuhnya sudah kaku, dipanggil-panggil namanya tidak menyahut, diperhatikan tubuhnya tidak bergerak sama sekali. Setelah mendekati dan memastikan kecurigaannya benar, iapun memanggil kepala panti. Kepala panti rehabilitas.

Mbok ini adalah pembantu rumah tangga yang berasal dari kaum Kedar. Dia baru bertobat menerima Tuhan Yesus beberapa tahun ini. Dulu sebelum bertobat dia adalah pembantu rumah tangga yang terkenal galak dan kejam, Saudara.

Rupanya saking kejamnya dia, pernah ada pembantu yang lebih mudah dan lebih kuat saking tidak tahan melihat kelakuannya mendorongnya dari lantai dua di tempat kerjanya yang lama. Jadi sebelum bekerja di panti ini. Akibatnya kakinya patah. Dan jalannya menjadi terpincang-pincang karena tidak mendapatkan perawatan yang benar.

Tidak ada yang mau menerima seorang pembantu rumah tangga yang pincang, tetapi seorang ibu bersedia menampungnya di panti rehabilitasi yang dikelolanya. Akhirnya, Mbok ini dijamah oleh Roh Kudus dan hatinya mau terbuka terhadap Tuhan Yesus dan mengubah hidupnya.

Yang dulu terkenal galak dan kejam, sekarang ramah dan lemah lembut. Allah kita sanggup mengubah hati setiap orang yang keras menjadi lemah lembut, Amin..!!

Nah, Mbok Iyem ini meninggal. Matinya mendadak, tidak sempat meninggalkan pesan-pesan apapun. Pemilik panti yang hidupnya bergaul dengan Tuhan membicarakan peristiwa aneh ini bersama beberapa tukang yang sedang memperbaiki bangunan yang juga pengikut Kristus. Mereka semua bersepakat bahwa kematiannya tidak wajar. Karena selama ini Mbok Iyem tidak pernah mengeluh sakit atau ada tanda-tanda penyakit di dalam tubuhnya. Ia sehat walafiat sebelum tiba-tiba meninggal. Mereka tidak tahu harus melakukan apa, sementara - ini uniknya - mereka memiliki keengganan yang sama untuk tidak memanggil dokter. Jadi bukan hanya perasaan sugesti satu orang saja. Padahal saya tahu persis mereka punya rekanan dokter. Tiba-tiba mereka terpanggil malahan untuk berdoa dan menyembah. Mereka pun taat. Mereka mulai berdoa menyembah, berdoa menyembah, berdoa menyembah, berdoa menyembah, begitu saja.

Di dalam hadirat Tuhan, tidak terasa beberapa jam sudah mereka berdoa dan menyembah Tuhan. Tiba-tiba di tengah-tengah doa itu tubuh Mbok Iyem yang tadinya kaku bergerak-gerak dan tersedak bangun. Mbok Iyem yang sudah meninggal hidup kembali..!!! Disaksikan oleh pemilik panti, tukang-tukang, dan penghuni-penghuni yang berdoa dan menyembah bersama-sama.

Ooh, jangan pernah meremekan kuasa doa kelompok atau doa komunitas ini, Saudara.
Mbok Iyem tadi minta minum. Setelah diberi minum untuk menenangkan dirinya, ia terus saja dicecar pertanyaan seperti para wartawan saja,”Mbok, tadi waktu Mbok mati ke mana Mbok…?”

“Tadi waktu saya mati saya lihat sesuatu lepas dari tubuh saya…,” Nah, itulah yang namanya roh. Kadang-kadang orang dunia yang sombong dan tidak percaya adanya roh. Tapi nanti kalau ajalnya tiba, barulah kesombongan hilang seketika. Saya tidak pernah menemukan orang mati dengan sombong. Artinya ketika ajalnya tiba, pesan terakhirnya adalah, “Nih lihat ya, aku mati untuk membuktikan bahwa Tuhan tidak ada, setan tidak ada, surga tidak ada, neraka tidak ada. Aku mati untuk memberitahu bahwa kalian adalah orang-orang fanatik bodoh yang ditipu oleh pendeta.”

Tidak pernah. Kalau seorang tidak mati ketakutan dengan alam roh yang dilihatnya karena yang menjemputnya adalah malaikat maut, berarti ia meninggal dengan tenang dan damai karena ia mengenal siapa yang menjemputnya, yaitu malaikat surga ataupun Tuhan Yesus sendiri.

“…dan saya melihat tubuh saya terbujur kaku dan saya menembus plafon rumah ini. Begitu sampai ke atas, saya masuk ke suatu tempat. Tidak ada tempat lain yang lebih indah dari tempat itu. Saya tahu itulah tempat tempat yang sering Pak Pendeta khotbahkan. Yang namanya surga. Surga itu bukan cerita, tapi surga itu nyata..!! Ya, berikan kemuliaan yang paling meriah bagi Allah kita.!

Nah, ceritanya tidak berhenti sampai di sana. Bahkan sebenarnya kalau diceritakan lebih lengkap bisa jadi satu buku. Misalnya waktu di sorga, Mbok Iyem bertemu dengan Tuhan Yesus dia spontan berbicara dalam bahasa aslinya, “Gusti Yesus kulo kenopo? (Tuhan Yesus saya ini kenapa?)”
“Lho, Jeng sampean itu sampun sedo (Loh, Anda itu sudah meninggal).”
Wah, rupanya Tuhan Yesus juga bisa berbahasa Jawa, Saudara. Tuhan itu mengerti segala bahasa, termasuk bahasa air mata. Sampai di sini, Mbok Iyem tidak bisa menahan air matanya menitik. Sungguh indah pengalaman bertemu dengan Yesus. Baru di dalam hadirat Tuhan saja, kita bisa meneteskan air mata, apalagi kalau memandang wajah kemuliaanNya. Milikilah pengharapan yang demikian, Saudara, supaya Anda tidak mudah disimpangkan Iblis..

Sambil meneteskan air mata mengenang perjumpaannya dengan Yesus, Mbok Iyem meneruskan ceritanya, “ Saya disambut Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus berkata begini kepada saya. “Jeng sudah di surga, engkau sudah berbahagia. Ayo, Jeng saya tunjukkan surga kepadamu.”

Untuk Anda ketahui, Mbok Iyem ini bekerja di panti itu setelah bertobat bukan hanya pembantu rumah tangga saja, Saudara. Dia juga melayani. Pelayanannya sederhana. Panti itu mengadakan kebaktian khusus bagi para pemulung, tunawisma lain, supir, pembantu rumah tangga, baby sitter, dan sebagainya di kota Surabaya. Yang hadir sekitar delapan puluh sampai seratus orang. Nah, sebelum mereka memulai kebaktian itu, dialah yang menyapu, mengepel tempat kebaktian itu, menyiapkan kursi-kursi, menyiapkan minum bagi hamba Tuhan dan sebagainya. Hampir tiga tahun dia menjalani itu, Saudara.

Tapi kesaksian Mbok Iyem meneguhkan Firman bahwa Tuhan tidak melihat jenis pelayanan kita. Tuhan melihat kesetiaan dan ketekunan Anda di dalam pelayanan Anda. Tuhan bukan memperhitungkan apakah Anda melakukan pekerjaan baik saja, tapi apakah Anda melakukan pekerjaan itu dengan baik menurut Tuhan ?

Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih! (1 Korintus 16:14)

Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang. (Ibrani 6:10)

Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama. (Wahyu 2:19)

Begitu Mbok Iyem dibawa berkeliling keluar dari tahta Allah yang maha suci, ternyata di sekeliling surga itu ada real estate, Saudara. Kompleks perumahan. Tempat tinggal. Jadi rupanya roh kita tidak keluyuran di surga. Sudah ada kaplingnya masing-masing. Anda sudah memastikan kapling tersedia untuk Anda ? Kalau belum minta pada Tuhan Yesus.

"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." (Yoh 14:1 - 4)

Dan Mbok Iyem pun mulai bercerita dengan mata yang berbinar-binar tentang real estate yang ia lihat. Ia masuk ke sebuah tempat. Rumah itu besar sekali. Jauh lebih besar dari rumah tuannya ini. Dan ia bertanya begini (sebetulnya percakapannya dalam bahasa Jawa, tapi sudah saya terjemahkan ke bahasa Indonesia supaya lebih mudah), “Gusti Yesus, ini rumahnya siapa ?”
Tuhan Yesus menjawab, “Ini rumah Jeng di surga.”
Mbok Iyem terperangah kaget, “Hah, besar banget Gusti ?”
Tuhan Yesus menjawab kekagetan Mbok Iyem, “Ya, Jeng telah melakukan di dunia ini pekerjaanKu, Aku memberikan upah bagi engkau sesuai apa yang engkau lakukan.” Ooh, berikan kemuliaan yang meriah bagi Allah kita yang memberikan upah dengan adil pada kita..!

“Sebab Aku, TUHAN, mencintai hukum, dan membenci perampasan dan kecurangan; Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu.” (Yesaya 61:8)
“Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.” (Ibrani 11:6)

Tiba-tiba Mbok Iyem - sebagai pembantu rumah tangga yang setia ini - ingat sesuatu. Pada saat itu ia teringat kepada anak majikannya. “Gusti Yesus Sinyo sama Noni belum dikasih makan.”

Lho, bayangkan Saudara. Sudah di surga masih ingat bahwa anak majikannya belum dikasih makan. Ini baru tipe pembantu yang luar biasa.

Dan lebih lanjut Mbok Iyem berbicara seperti ini, “Gusti, saya mau kembali saja, Gusti.”
“Ya, kembalilah.”

Kalau memang waktu Anda belum tiba, pasti Anda akan diperintahkan kembali ke dunia. Biasanya setahu saya orang yang ke surga justru ogah balik, meskipun waktunya belum tiba karena begitu indahnya keadaan surga. Tetapi bayangkan, ini yang minta adalah Mbok Iyem sendiri gara-gara ingat anak majikannya belum makan.!

Begitu Tuhan selesai berbicara kembalilah ia ke tubuhnya, Saudara. Rohnya kembali ke tubuhnya dan hidup kembali.

Yang lebih mencengangkan saya, sebelum ia mengalami seperti itu, Mbok Iyem ini buta huruf. Tidak pernah bersekolah. Tapi setelah mengalami diubahkan oleh Tuhan, apalagi mengalami kematian dan hidup kembali, sekarang ini Mbok Iyem bisa membaca. Uniknya ia cuma bisa membaca Alkitab. Setelah Alkitab ditutup lalu mencoba membaca majalah wanita, membaca koran, atau membaca yang lain tidak bisa. Buta huruf lagi. Jadi praktis ia cuma bisa membaca Alkitab.

Anda tahu, Mbok Iyem sekarang diundang berkeliling pelayanan, memberikan kesaksian tentang pengalamannya yang ajaib di mana-mana. Sampai ke Amerika sampai ke Jerman. Tidak kalah sibuk dengan hamba Tuhan, Saudara.


Kemarin saya sempat bertemu dengan Mbok Iyem. Dalam kesempatan yang langkah itu saya berkata, “Mbok Iyem kapan ke Balikpapan ? Ayo bersaksi di tempat saya.”
Anda tahu apa jawabannya ? “Ooh, maaf, Pak Pandeta..?” saya kaget kenapa. Apakah ia tidak berkenan melayani di tempat kami ? lalu ia melanjutkan “Jadwal saya bukan saya yang atur, tapi nyonya yang atur.” Wah, hebat sekali. Di rumah, Mbok Iyem adalah pembantu, tetapi di luar rumah, nyonyanya adalah sekretarisnya. Berikan kemuliaan bagi Allah kita .! Haleluya.! Sungguh luar biasa perbuatan Tuhan.

Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia. Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. (1 Korintus 1:25 - 29)

Karena itu bagi yang punya talenta banyak jangan sombong, yang merasa talentanya hanya sedikit jangan minder. Tuhan sanggup mengubah siapapun untuk dipakai sebagai alat Tuhan yang mulia. !Sekali lagi berikan kemuliaan yang meriah bagi Allah kita.! Oleh karena apa ? Tuhan sudah menjanjikan bahwa kita semua akan mengalami dan melakukan perkara-perkara yang Yesus lakukan. Bahkan jauh lebih besar.! Yang percaya, Anda tahu apa yang harus Anda lakukan, bukan ? Katakan “Amin”..

Sumber: Yehudaministry.blogspot.com

Monday, April 1, 2013

Aborsi



Bulan 1: Ma, panjangku itu cuma 2Cm, tetapi aku sudah ada dibadan mama.. Αku sayang mama, bunyi detak jantung mama itu jadi musik terindah yang menemaniku disini.

Bulan 2: Ma, aku sudah bisa menghisap jari imutku lho, di sini hangat ma,
nanti kalau aku sudah keluar mama janji ya mau main sama aku.

Bulan 3: Ma, meskipun aku belum tau jenis kelaminku, tapi apapun aku, aku harap mama dan papa bahagia kelak ketika aku keluar. Jangan menangis ya ma, klo mama nangis disini aku juga ikut menangis,

Bulan 4: Ma, rambutku sudah mulai tumbuh lho, ini jadi mainan baruku, aku bisa menggerakan kepalaku putar kiri putar kanan.

Bulan 5: ma, mama tadi ke dokter ya, dokter bilang apa? Αpa itu aborsi ma? Αku nggak diapa-apain kan ma?

Bulan 6: mama dateng ke dokter itu lagi ya? Ma, tolong kasih tau dokter itu,aku disini baik-baik saja! Tapi kok dokter itu mulai memasukan benda tajam? Benda tajam itu mulai memotong rambutku :(  ma tolong, aku takut.. Benda tajam itu mulai memotong kakiku, sakiittt maa.. :'( Tapi meskipun aku tidak punya kaki, aku masih punya tangan yang bisa mmeluk mama.. Ma, benda itu sekarang mulai memotong tanganku,
mama tolong aku..:'( aku janji gak akan nakal Ma!!! Tapi, meskipun aku tidak punya tangan dan kaki, aku masih punya mata dan telinga untuk melihat senyum mama, mendengar suara mama, tapi.. Benda itu sekarang sudah mulai memotong leherku,, Maamaaa.. Ampuun maa.. Beri aku kesempatan hidup,
AKU SAYANG MAMA, AKU PENGEN PELUK MAMA..:'(

Bulan 7: ma, aku disini baik-baik saja,
aku sudah sama Tuhan di Surga,
Tuhan mengembalikan semua organ tubuhku yang dipotong benda tajam itu,
Tuhan memeluku, memegang tanganku, menggendongku dengan lembut, & Tuhan membisikan tentang apa itu aborsi.. :( Ҝenapa mama tega melakukan itu? Kenapa mama tidak mau main sama aku? Αpa salah aku ma?
Mama Tobat ya, biar Tuhan mau antar mama ke sini, nanti kita main bersama-sama di sini, dan.. jangan lupa
ajak papa juga ya Ma..:)


Seorang anak adalah karunia dan hadiah terindah dari Tuhan. Jangan pernah sia-siakan mereka.
God bless u! :)

Sumber: antigalau-cg.blogspot.com

Thursday, December 20, 2012

Apakah Gubukmu Terbakar?




Satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan sebuah kapal terdampar di pulau yang kecil dan tak berpenghuni. Pria ini segera berdoa supaya Tuhan menyelematkannya, dan setiap hari dia mengamati langit mengharapkan pertolongan, tetapi tidak ada sesuatupun yang datang.

Dengan capainya, akhirnya dia berhasil membangun gubuk kecil dari kayu apung untuk melindungi dirinya dari cuaca, dan untuk menyimpan beberapa barang yang masih dia punyai.

Tetapi suatu hari, setelah dia pergi mencari makan, dia kembali ke gubuknya dan mendapati gubuk kecil itu terbakar, asapnya mengepul ke langit. Dan yang paling parah, hilanglah semuanya.

Dia sedih dan marah. "Tuhan, teganya Engkau melakukan ini padaku?" dia menangis. Pagi- pagi keesokan harinya, dia terbangun oleh suara kapal yang mendekati pulau itu. Kapal itu datang untuk menyelamatkannya.

"Bagaimana kamu tahu bahwa aku di sini?" tanya pria itu kepada penyelamatnya.

"Kami melihat tanda asapmu", jawab mereka.

Mudah sekali untuk menyerah ketika keadaan menjadi buruk. Tetapi kita tidak boleh goyah, karena Tuhan bekerja di dalam hidup kita, juga ketika kita dalam kesakitan dan kesusahan. Ingatlah, ketika gubukmu terbakar, mungkin itu "tanda asap" bagi kuasa Tuhan. Ketika ada kejadian negatif terjadi, kita harus berkata pada diri kita sendiri bahwa Tuhan pasti mempunyai jawaban yang positif untuk kejadian tersebut.

Kamu berkata, "Itu tidak mungkin."
Tuhan berkata, "Tidak ada hal yang tidak mungkin." (Lukas 18:27)

Kamu berkata, "aku terlalu capai."
Tuhan berkata, "Aku akan memberikan kelegaan padamu." (Matius 11:28)

Kamu berkata, "Tidak ada seorangpun yang mencintai aku."
Tuhan berkata, "Aku mencintaimu." (Yohanes 3:16-Yohanes 13:34)

Kamu berkata, "Aku tidak bisa meneruskan."
Tuhan berkata, "Kasih karuniaKu cukup." (2 Korintus 12:9 - Mazmur 91:15)

Kamu berkata, "Aku tidak mengerti."
Tuhan berkata, "Aku akan menuntun langkah-langkahmu." (Amsal 3:5-6)

Kamu berkata, "Aku tidak bisa melakukannya."
Tuhan berkata, "Kamu bisa melakukan semuanya." (Filipi 4:13)

Kamu berkata, "Ini tidak berharga."
Tuhan berkata, "Itu akan berharga." (Roma 8:28)

Kamu berkata, "Aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri."
Tuhan berkata, "Aku memaafkanmu." (1 Yohanes 1:9-Roma 8:1)

Kamu berkata, "Aku tidak bisa mengatasi."
Tuhan berkata, "Aku akan menyediakan kebutuhanmu." (Filipi 4:19)

Kamu berkata, "Aku takut."
Tuhan berkata, "Aku tidak memberikan padamu roh ketakutan." (II Timotius 1:7)

Kamu berkata, "Aku selalu kuatir dan frustasi."
Tuhan berkata, "Serahkan segala kekuatiranmu kepadaku." (I Petrus 5:7)

Kamu berkata, "Aku tidak mempunyai iman yang kuat."
Tuhan berkata, "Aku memberi setiap orang iman menurut ukurannya." (Roma 12:3)

Kamu berkata, "Aku tidak pandai."
Tuhan berkata, "Aku memberikan padamu hikmat." (I Korintus 1:30)

Kamu berkata, "Aku merasa aku sendirian."
Tuhan berkata, "Aku tidak akan pernah meninggalkanmu atau membiarkanmu." (Ibrani 13:5)

Wartakanlah ini pada siapa yang membutuhkan, Saya percaya ada saat-saat di mana kita merasa "gubuk" kita terbakar. 

Sumber: gia jemursarisurabaya.blogspot.com

Doa Seorang Kakek




Ada seorang kakek yang sudah tua, tinggal di sebuah rumah di pinggiran desa. Kakek ini adalah seorang yang sangat saleh dan rajin beribadah kepada Tuhan. Si kakek dikenal di seluruh desa karena kebaikannya suka menolong orang dan taat beribadah.

Pada suatu hari turun hujan lebat di desa tersebut dan air dengan sangat cepatnya naik ke atas dan telah mencapai sebatas lutut. Orang-orang di desa tersebut telah diinstruksikan untuk mengungsi dan ramai-ramai mereka membawa barang-barangnya keluar dari rumah mereka masing-masing.

Si Kakek yang tinggal di pinggiran desa juga tidak luput dari situasi banjir tersebut dan menjadi cemas karenanya, tetapi sebagai orang yang beriman, dia berusaha berdoa memohon kepada Tuhan untuk menghentikan hujan yang lebat tersebut agar seluruh orang di desa tersebut bisa diselamatkan.

Tak lama setelah dia berdoa, datanglah kepala desa hendak menjemputnya dengan kendaraan jipnya, tetapi si kakek menolak dengan halus dan dia berkata bahwa dia percaya bahwa Tuhan akan mendengarkan doanya dan segera menghentikan hujan lebat tersebut.

Pergilah segera sang kepala desa dengan perasaan cemas, tetapi karena dia percaya bahwa dia memang orang yang saleh, tentunya Tuhan juga pasti akan menolongnya juga. Hujan turun semakin lebatnya dan telah mencapai ketinggian satu meter dan seluruh penduduk desa telah mengungsi ke luar dan si kakek pun sudah berjongkok di atas lemarinya, dengan perasaan yang semakin cemas akhirnya dia berdoa dengan lebih keras lagi memohon kepada Tuhan untuk segera menghentikan hujan lebat tersebut.

Tak lama kemudian datanglah regu penyelamat dengan mengendarai perahu karet dan berteriak-teriak memanggil si kakek. Si kakek pun berteriak kepada regu penyelamat tersebut dan berkata bahwa dia telah berdoa kepada Tuhan dengan lebih bersungguh-sungguh dan Tuhan selama ini tidak pernah tidak mendengarkan doanya dan dia percaya bahwa kali inipun Tuhan pasti mendengarkan doanya.

Akhirnya perahu karet itupun pergi dengan perasaan yang sangat khawatir akan keselamatan si kakek, tetapi karena merekapun merasa bahwa sang kakek memang memiliki iman yang lebih tebal daripada mereka maka merekapun tidak berani memaksa lebih keras lagi. Sepeninggal regu penyelamat dengan perahu karet, hujan malah turun semakin lebatnya dan lebih lebat dari sebelumnya dan kali ini si kakek sudah berdiri di atas atap rumahnya dan berteriak-teriak dengan sangat kerasnya berdoa memohon kepada Tuhan untuk segera menghentikan hujan lebat tersebut.

Dari atas terdengar deru helikopter dengan keras dengan lampu sorotnya dan tampak beberapa orang berteriak dari atas helikopter kepada sang kakek untuk segera menangkap tali yang dilemparkan ke bawah. Dan kali inipun sang kakek menolak dan berkata dengan yakinnya bahwa dia telah berdoa dengan sangat sungguh-sungguh dan kali ini Tuhan pasti akan menghentikan hujan tersebut dan menolong si kakek.

Dengan putus asa helikopter tersebut meninggalkan si kakek yang terus berteriak-teriak memohon kepada Tuhan untuk menghentikan hujan lebat tersebut dan mereka berharap bahwa semoga doa kakek terkabul dan mereka juga tahu bahwa kakek adalah orang yang sangat beriman dan selalu menolong orang lain.

Akhir kata, hujan tidak juga berhenti dan menenggelamkan si kakek dan dia pun meninggal. Karena selama hidupnya kakek tersebut sangat beriman dan tidak pernah sekalipun berbuat yang tidak baik dihadapan Tuhan, maka si kakek diijinkan masuk ke dalam surga. Di surga, kakek bertemu dengan Tuhan dan lalu menyatakan kekecewaannya karena doanya yang terakhir tidak dikabulkan oleh-Nya.

Tuhan pun berfirman kepadanya, "Kakek yang baik, engkau adalah anak-Ku yang baik dan sepanjang hidupmu engkau selalu menuruti firman-Ku, dan Aku pun selalu mendengarkan doa-doamu dan mengabulkannya. Pada waktu engkau berdoa yang pertama kalinya, Aku telah mengirim kepala desa untuk menjemputmu dengan mobil jipnya tetapi engkau tolak, lalu doamu yang kedua, Aku mengirimkan regu penyelamat dengan perahu karetnya dan itupun kau tolak dan terakhir engkau berdoa kepadaKu, Aku mengirimkan sebuah helikopter untuk menjemputmu tetapi masih engkau tolak juga. Aku selalu mendengarkan doamu anakKu."

Inti cerita ini adalah mengenai sebuah kesempatan dan bagaimana kita mengerti jawaban Tuhan atas doa-doa kita. Tak selalu Tuhan mengabulkan doa yang persis sama seperti yang kita minta, tapi percayalah, apa yang Tuhan kerjakan lebih baik dari apa yang kita minta dan kita dapat pikirkan.
God bless you !

Sumber: giajemursarisurabaya.blogspot.com

Merry Christmas everyone !!

Pria Ini Meninggal karena Kesepian



Beberapa hari yang lalu ketika saya sedang membaca artikel-artikel dalam suatu situs di internet, saya menemukan sebuah artikel yang menarik perhatian saya. Artikel ini menceritakan betapa tragisnya kematian seorang pria akibat kesepian yang berlarut-larut, dan itu memberikan kepada saya pelajaran hidup yang berharga.
Berikut artikelnya....

KOMPAS.com - Suatu pagi ketika visite, seorang pasien yang biasanya selalu saya lihat berbaring di tempat tidur dekat jendela ruang perawatan kelas tiga tidak ada lagi di sana. Agak curiga, "mana bapak itu?" Tanya saya kepada perawat yang mendampingi saya -- pasien, seorang lelaki umur sekitar 60 tahun yang menjadi langganan ruang penyakit dalam  beberapa bulan terakhir.

"Beliau meninggal tadi malam dokter," jawab perawat itu. "Lho, kok bisa?", tanya saya lagi. "Tidak tahu juga pastinya dokter. Semalam waktu dari kamar mandi, pasien mengeluh sakit dada dan sesak nafas, cukup lama Ia mengalami itu, kami baru tahu setelah keluarga pasien sebelahnya memberitahu perawat jaga dok. Kemudian kami melapor ke dokter jaga, menurut dokter jaga kemungkinan alm meninggal karena serangan jantung. Sempat perawat jaga membawa ke ruang ICU, tetapi tidak berapa lama di ruang ICU beliau tidak tertolong lagi dokter," ungkap perawat lain menerangkan.

Setelah selesai visite, di ruang perawat waktu mengisi status pasien, bayangan pasien itu seperti mengikuti saya, barangkali karena pasien ini sudah sering dan lama dirawat. Untuk yang terakhir ini saja telah lebih dari satu bulan. Pasien memang sudah berulang kali dirawat dengan keluhan hipertensi dan Insomnia. Biasanya, dalam 1-2 minggu setelah dirawat, hipertensinya mulai terkontrol dan insomnianya juga membaik. Bila keluar rumah sakit, pasien bukan kembali ke rumah, tetapi ke panti. Tidak berapa lama di panti biasanya masuk rumah sakit lagi dengan keluhan yang sama. Keadaan ini berulang dalam satu tahun terakhir sampai pasien meninggal.

Kemudian,  karena sedikit penasaran dengan kematiannya, apalagi secara emosional saya sudah merasa dekat dengan pasien, saya pelajari kembali statusnya. Dari data rekam medis pasien, terutama sebelum meninggal, gambaran rekam jantungnya memang sesuai dengan kematian akibat jantung. Tetapi ada yang menarik saya lihat dari catatan petugas gizi, dalam beberapa hari terakhir ternyata sebagian besar menu makanan yang diberikan kepada Alm tidak dimakannya.

Melihat ini, saya semakin curiga, jangan-jangan obat-obatan juga tidak dimakan pula.  Lalu,  kepada perawat saya tanyakan, "bagaimana obat-obatan yang diberikan kepadanya, apa ada dimakan?" " Nggak tahu juga dokter. Seperti biasa, obat kami bagikan dan diambil lagi kalau kotak obat itu sudah kosong, kelihatannya dimakan dok,"  perawat itu mencoba menerangkan.

"Coba kamu lihat lagi laci pasien,! "saya  curiga obat-obat itu tidak dimakannya. Tidak berapa lama, perawat itu kembali dengan satu kantong plastik dengan obat-obatan di dalamnya. Melihat itu........ "Hmmmm, pasien ini meninggal bukan karena serangan jantung, tetapi karena kesepian,"  saya bicara sendiri. Mendengar komentar saya begitu, "kok bisa dokter?" Kata perawat itu lagi. Sebelum saya menjawab, "tapi benar juga dokter, kami lihat bapak itu akhir-akhir ini lain sekali. Beliau seperti tidak bersemangat, sering melamun, pernah kami melihat Ia menangis sesunggukan, dan bila malam kelihatannya tidak bisa tidur, sering beliau minta tambahan obat tidur dokter.  Lalu, dokter, kami tidak pernah melihat keluarganya mengunjungi beliau selama dirawat dokter,"  cerita sang perawat.

Hmmm, ya, saya juga melihat begitu. Suatu  waktu  saat visite, saya tanyakan mengenai keluarganya, agak lama dan setelah menarik nafas yang dalam, baru ia menjawab; "ada dokter"......, kemudian ia diam lagi,...dan air matanya tampak bergolak. Dan pernah saya lihat pada jam kunjungan pasien, saat pasien lain mendapat perhatian dari keluarganya, Alm menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, tetapi perasaan saya waktu itu mengatkan, beliau bukan tidur, barangkali menangis menahan kepedihan yang dirasakannya karena  berharap kunjungan anak-istri, keluarga atau saudara-saudaranya.

Lalu, melihat apa yang terjadi pada pasien itu, walaupun serangan jantung dikatakan sebagai penyebab kematiaannya, tetapi di balik serangan jantung yang membunuhnya itu, kesepian, perasaan sendiri, kehilangan cinta-kasih sayang, hubungan-hubungan yang toksis yang dialaminya inilah sebenarnya menurut saya sebagai pencetus penting kematiaanya.

Seperti diketahui, bahwa kita adalah makhluk sosial yang tidak mungkin hidup sendiri. Orang sakit, seperti pasien di atas sebetulnya sangat membutuhkan dukungan-dukungan baik emosioanal, moral, sosial, dan fisik terutama dari keluarga terdekatnya. Cinta, kasih sayang, empati  yang diberikan kepada mereka pasti akan berpengaruh terhadap perjalanan, prognosis penyakitya, bahkan harapan hidupnya.


Bagaimana menurut anda?
Hidup hanya sekali, jangan biarkan kesepian dan masalah membuat hidup anda berakhir sia-sia. Andalkan Tuhan di dalam hidup ini, karena Ia berjanji akan selalu ada bersama kita.
Tuhan Yesus memberkati !
 

Blog Template by YummyLolly.com - Sponsored by Free Web Space