Pages

Monday, December 26, 2011

Unforgetable Christmas Night - Part 1

Shalommm.... Hari ini tepat sehari setelah kita merayakan natal tanggal 25 Desember kemarin. Bagaimana pengalaman kalian di hari natal? Buat gue, hari natal tahun ini adalah hari natal yang paling membekas di hati gue, paling berkesan! Bukan karena gue dapet kado banyak, bukan juga gue menang undian mobil, dan bukan juga karena perayaan-perayaan natal yang meriah. Malah sebaliknya, natal tahun ini penuh kesederhanaan dibanding natal-natal di tahun sebelumnya di hidup gue.
Mungkin buat sebagian orang, natal yang sederhana adalah natal yang tidak berkesan. Mungkin dengan banyak kado dan acara yang meriah, membuat banyak orang mengidentifikasikan bahwa natal mereka sangat berkesan. Tapi tidak buat buat gue. Justru di dalam kesederhanaan, Tuhan menunjukan kepada gue arti natal sesungguhnya.

Tanggal 24 Desember 2011, tepat sehari sebelum hari natal tanggal 25 Desember (atau bisa dibilang "Malam natal"), gue  beserta beberapa teman komsel gue pergi berkunjung ke panti jompo, sekaligus untuk menghibur mereka di sana. Sebenarnya bukan panti jompo sih, panti yang gue kunjungi itu seperti tempat penampungan para gelandangan yang ditemukan di jalan-jalan. Ada yang korban perkosaan, bekas napi, dsb. Umur mereka juga tidak semua lansia, ada juga yang separuh baya dan sekitar 30 tahunan. Entah kenapa temen-temen gue menyebutnya panti jompo. Keadaan di sana begitu mengenaskan.. Tempat dan fasilitasnya juga kurang layak menurut gue. Gue bersyukur hari itu Tuhan kirim gue dan temen-temen gue ke sana, karena gue bisa merasakan Kasih Tuhan yang sungguh-sungguh nyata lewat orang-orang di sana.
Bukan pengalaman yang menakjubkan yang gue alami, hanya pengalaman sederhana yang sangat membekas dan sangat penuh arti. Hari itu gue melihat banyak sekali orang yang mengalami gangguan mental. Hanya 10% saja dari 70 orang di panti itu yang dinyatakan normal, yang lainnya dinyatakan mengalami gangguan mental. Hati gue miris banget. Tuhan mengijinkan gue merasakan belas kasihan-Nya dan kasih-Nya kepada orang-orang di panti itu. Gue tau bagaimana sedihnya hati Tuhan melihat anak-anaknya dengan keadaan seperti itu.

Sebelum gue sampai di panti itu, sebenernya banyak banget mujizat sekaligus banyak halangan yang membuat gue dan temen-temen gue tak habis pikir. Gue tau, iman kita sedang diuji. Tapi, tidak ada kata menyerah untuk pekerjaan Tuhan. So, mulailah acara di panti tersebut dengan keadaan hujan, becek, banjir, dan orang-orang panti yang mulai lelah menunggu. Tapi untunglah, ketika kami datang, mereka kembali bersemangat :) Kita membuka acara dengan menyanyikan pujian bersama-sama dan sharing. Sebenernya gak gampang menyanyi di depan orang-orang dengan mental yang kurang 'ngeh', tapi tekad gue untuk menghibur mereka sudah bulat. Kami menyanyi, sharing, dan saling mendoakan. Di saat saling mendoakan itulah gue mengalami pengalaman yang sangat-sangat berharga. Tuhan bicara. Bukan secara audible, tapi Tuhan bicara kepada gue lewat orang-orang itu. (Arghh... Perasaan ini gak akan pernah bisa tersampaikan hanya dengan tulisan. Hati gue bener-bener campur aduk dan meluap-luap waktu itu. Meluap-luap dengan kasih Tuhan) T__T
Semua orang yang gue temui di panti itu memberikan pelajaran yang berharga buat gue, tapi gue akan share beberapa saja.
Seorang oma, yang usianya 89 tahun (kenapa gue bisa tau usianya? karna gue ngobrol dengan oma itu), memberi gue nasehat.. "Jangan pernah lupa untuk berdoa, doa itu penting sekali. Setiap bangun tidur, mau makan, dan sebelum melakukan aktivitas harus ingat doa. Karena Tuhan itu yang nomor 1. Cuma Tuhan yang dibutuhkan dihidup ini....". Jujur, gue tertegun dengan perkataan oma ini. Oma dengan usia 89 tahun, tinggal di panti yang gak layak huni, disisihkan dari masyarakat, tiap ke gereja harus pergi sendiri dan bayar angkotnya sendiri, menghabiskan sisa hidupnya di panti dengan orang-orang yang 90% gangguan mental masih bisa secinta itu dengan Yesus, dan  masi bisa begitu bersyukur! Ketika ngobrol dengan oma itu, air mata gue hampir tumpah (tapi gue tahan). Oma itu masih bisa begitu bersemangat menceritakan masa lalunya dan menceritakan kebaikan Yesus. Hari itu, Yesus serasa berbisik ke telinga gue lewat oma itu, bahwa Yesus sangat mencintai anak-anaknya di panti itu dan Dia tidak pernah meninggalkan mereka sendirian seberapa buruk keadaan mereka. Damai sejahtera dan Kasih Karunia masih layak untuk mereka.

Bagaimana keadaan kalian hari ini? ingatlah bahwa Yesus tidak pernah meninggalkan kita dan tidak pernah membenci kita seberapa buruk keadaan kita.. Dan Yesus juga mengingatkan gue bahwa masih banyak orang-orang di luar sana yang membutuhkan uluran tangan dan belas kasihan kita yang mewakili kasih-Nya. Tugas kita masih banyak, kita tidak boleh egois dengan memikirkan diri kita sendiri

~Cerita tentang orang-orang yang lainnya di panti itu akan gue share di judul-judul yang berbeda... :) ikuti yaa... God bless u!!



0 comments:

Post a Comment

 

Blog Template by YummyLolly.com - Sponsored by Free Web Space